Jenis Pupuk Organik Terbaik Untuk Tanah dan Tanaman

By | September 19, 2020

Pupuk dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam pertumbuhan. Dalam dunia pertanian, pupuk dibagi menjadi dua jenis yaitu pupuk kimia dan organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari hewan maupun tumbuhan yang telah mengalami proses rekayasa. Banyak orang yang lebih memilih pupuk ini karena dinilai dapat menjaga kesuburan tanah. Berikut ini 8 jenis pupuk organik terbaik untuk tanaman yang bisa anda gunakan :

Jenis Pupuk Organik Terbaik

1. Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan salah satu pupuk yang paling umum digunakan. Selain karena mudah didapat, harga pupuk ini juga cukup terjangkau. Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak dan unggas, seperti ayam, sapi, kambing, dan kerbau. Pupuk ini dinilai dapat menyuburkan tanah, karena memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah baik unsur makro maupun unsur mikro.

Unsur makro pada pupuk kandang meliputi nitrogen, fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur mikro meliputi magnesium, kalsium, belerang, dan zat besi. Pupuk kandang  terdiri dari pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas merupakan pupuk yang menimbulkan panas, karena diuraikan oleh mikroorganisme secara cepat, contohnya kotoran ayam. Sebaliknya, pupuk dingin berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan, contohnya kotoran sapi.

2. Pupuk Humus

Jenis pupuk organik ini terbentuk dari dedaunan atau rerantingan yang mengalami proses dekomposisi. Selain itu, pupuk ini juga dapat berasal dari limbah pertanian, peternakan, hingga limbah rumah tangga. Selain sebagai pupuk tanaman, humus juga memiliki beberapa manfaat lain seperti mengikat unsur hara makro dan mikro dan sumber energi mikroorganisme tanah. Selain itu, pupuk ini juga berperan dalam menjaga kandungan air pada tanah.

3. Pupuk Kompos

Pupuk kompos terbuat dari tumbuhan, hewan, maupun limbah organik. Proses penguraian pada pupuk ini dilakukan oleh mikroorganisme cacing tanah. Sedangkan elemen mikroorganisme biasanya menggunakan jamur, bakteri dan kapang. Pupuk kompos memiliki banyak manfaat untuk tanah, diantaranya dapat memperkuat zat hara pada tanah dan memperbaiki struktur tanah. Selain itu, pupuk ini juga berfungsi untuk menambah daya serap tanah pada air.

4. Pupuk Hijau

Pembuatan pupuk hijau menggunakan bahan utama berupa tanaman, baik sebagian atau seluruh bagian dari tanaman tersebut. Beberapa orang biasanya membuat jenis pupuk organik ini dari tanaman sisa panen. Namun ada juga yang memang menanam tanaman khusus untuk digunakan sebagai pupuk hijau. Adapun manfaat dari menggunakan pupuk ini yaitu dapat meningkatkan unsur hara tanah dan unsur organik tanah, sehingga dapat meningkatkan kualitas tanah.

5. Pupuk Seresah

Pupuk ini terbuat dari tanaman maupun bagian tanaman yang sudah tidak dimanfaatkan dan berubah warna, contohnya seperti bonggol jagung, jerami kering, sabut kelapa dan rumput aritan. Pupuk ini dapat digunakan secara langsung dengan menutupkan di atas permukaan tanah maupun tanaman. Beberapa manfaat dari pupuk seresah yaitu menyuburkan tanah, menjaga kelembaban dan tekstur tanah, serta mencegah penyakit yang menyerang tanaman akibat hujan.

6. Pupuk Hayati

Pupuk hayati merupakan pupuk yang penggunaannya memanfaatkan organisme hidup. Berbeda dengan pupuk lainnya yang dapat secara langsung meningkatkan kesuburan tanah, pupuk hayati melibatkan proses mikrobiologis saat diaplikasikan pada tanah. Meskipun jika dilihat dari elemen pembentuknya, pupuk hayati ini tidak termasuk organik karena menggunakan proses buatan. Namun, banyak masyarakat yang menganggap pupuk hayati sebagai pupuk organik.

Ada banyak manfaat dari penggunaan jenis pupuk organik ini. Beberapa diantaranya dapat membantu memperbaiki struktur tanah, dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan tanaman. Selain itu, pupuk ini juga berguna untuk menguraikan sisa sisa zat organik serta memangkas pertumbuhan parasit yang merugikan tanaman. Karena memiliki manfaat yang sangat baik bagi tanah, pupuk hayati juga dianggap sebagai pupuk  jenis organik cair  terbaik dari jenisnya.

7. Pupuk Organik Cair

Selain banyak digunakan dalam bentuk padat, pupuk dari bahan organik juga dapat diaplikasikan dalam bentuk cair. Kelebihan dari pupuk ini, yaitu penggunaannya yang lebih mudah. Proses pembuatan pupuk ini juga dinilai lebih praktis. Sebenarnya bahan utama pupuk ini sama dengan pupuk padat, yaitu terbuat dari bahan bahan organik seperti buah buahan busuk dan bahan organik lainnya. Hanya saja, pada pupuk ini menambahkan proses perendaman.

Setelah mengalami proses perendaman dan beberapa proses lainnya, maka air rendaman sudah dapat diolah serta dimanfaatkan sebagai pupuk. Pupuk ini biasanya digunakan dengan cara disemprotkan pada daun, maupun disiramkan ke permukaan tanah dekat dengan tanaman. Pupuk organik cair ini biasa digunakan untuk menyemprot macam-macam sayuran seperti bayam, sawi, kubis, kacang panjang dan yang lainnya. Ada banyak pupuk jenis ini yang bisa diperoleh dengan harga yang terjangkau. Selain itu, anda juga bisa menggunakannya sendiri di rumah.

8. Pupuk Guano

Pupuk guano merupakan jenis pupuk yang berasal dari kotoran kelelawar. Kotoran tersebut mengendap di dasar gua dalam waktu yang cukup lama dan bercampur bakteri pengurai di sarang kelelawar.  Dibandingkan pupuk lain, pupuk ini terbilang cukup mahal. Pupuk guano mengandung unsur hara yang cukup tinggi, meliputi fosfor, nitrogen, magnesium, kalium hingga sulfur. Selain sebagai nutrisi bagi tanaman, pupuk ini juga dapat memperbaiki struktur tanah.

Itulah beberapa macam pupuk organik terbaik yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanah, dan memberikan nutrisi pada tumbuhan. Selain dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro secara lengkap, pupuk yang terbuat dari tanaman maupun kotoran hewan dinilai lebih aman dan menyehatkan. Tidak hanya itu, pupuk ini juga lebih murah sehingga dapat menekan biaya produksi. Namun, kelemahannya yaitu reaksi pada tanah membutuhkan waktu lebih lama.