Perbedaan Antara Investasi Saham dan Trading Saham

By | September 5, 2021

Jeffperryforcongress.com – Sejauh ini, apakah anda telah mengetahui perbedaan antara investasi saham dan trading saham? Jika anda masih belum mengetahuinya, mari sama-sama kita perhatikan penjelasannya dalam artikel yang akan kami jelaskan dibawah nanti.

Hingga saat ini masih saja banyak orang salah dalam memahami perbedaan keduanya, sehingga banyak orang yang takut akan investasi saham. Maka dari itu, kami menyarankan kepada anda agar segera memperbaiki persepsi tersebut lewat ulasan menarik dibawah ini.

Jelas sekali, Investasi saham dan juga trading saham adalah sebuah metode keuangan untuk menambah kekayaan dengan suatu jangka waktu dengan membeli dan menyimpan sebuah portfolio atau kumpulan aset.

Meski keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu tentang memperoleh keuntungan, tetapi ternyata investasi saham berbeda dengan trading saham.

Hal yang paling menonjol dari perbedaan antara keduanya adalah terlihat dari jangka waktu, dimana pada investasi fokusnya adalah waktu dengan tempo jangka panjang, dan sedangkan trading adalah transaksi jangka pendek.

Hal ini membentuk perbedaan pada strategi, prinsip serta tindakannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, telah ada pembahasan untuk masing-masing aktivitas finansial tersebut.

Investasi saham yang biasa dilakukan oleh investor

Investasi saham

Investasi didefinisikan sebagai tindakan akumulasi suatu bentuk asset dengan suatu harapan agar dapat keuntungan pada masa depan. Kata lain, pada pasar saham, investasi dapat diartikan sebagai kegiatan membeli saham dan kemudian disimpan dan dijual kembali nantinya.

Investor tidak terlalu peduli dengan turunnya harga saham dengan ekspektasi bahwa harga akan kembali naik nantinya.

Investor bisa dibagi menjadi investor institusi dalam hal ini (perbankan, perusahaan asuransi dan lainnya), lalu kemudian investor retail yaitu (investor perorangan). Salah satu investor terkenal yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita yaitu Warren Buffet.

Strategi yang perlu dilakukan

Sebab jangka waktu yang panjang, investor akan sangat memperhatikan dengan seksama perihal faktor-faktor yang dapat memengaruhi saham tersebut.

Mereka tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga. Biasanya, yang dibeli adalah saham emiten yang sehat dan kulaitas kerja yang baik dengan fundamental yang kokoh. Biasanya mereka memfokuskan pembelian saham pada kesehatan perusahaan.

Instrumen investasi yang biasa dipilih oleh investor adalah jenis investasi jangka panjang seperti properti, industri baik itu industri besar maupun industri kecil atau mungkin juga dapat berupa saham.

Selain daripada nilai asset yang akan bertambah, investor juga mengambil keuntungan dari pembagian dividen secara berkala.

Prinsip dasar

Buy and hold merupakan prinsip dasar seorang trader atau investor. Mereka akan menyimpan investasi dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Mereka hanya akan melepas saham saat tujuan mereka telah terpenuhi atau kualitas emiten mulai memburuk.

Biasanya jenis investasi yang dipilih oleh investor memiliki likuiditas yang rendah.

Biasanya mereka menggunakan sebuah strategi analisis fundamental seperti price-earnings ratio dan ramalan management untuk dapat membantu identifikasi kinerja perusahaan.

Risiko investasi saham

Risiko yang ada pada investasi adalah risiko counter party dan risiko partial fills. Risiko counter party timbul karena saat anda membutuhkan pihak lain untuk membeli aset saat anda menjualnya, demikian pula seblaiknya.

Sedangkan risiko partial fills adalah risiko yang terjadi apabila aset yang anda miliki hanya berhasil terjual sebagian. Analoginya adalah sebagai berikut :

Seorang investor yang ingin menanamkan uang untuk pembelian tanah, akan memilih tanah yang berkualitas dari sisi ekonomi dengan memperhatikan penjual tanah, sertifikat, lokasi hingga lingkungan sekitar.

Lalu kemudian, investor akan membeli tanah tersebut dan menyimpannya hingga waktu dirinya pensiun (Pendanaan masa pensiun).

Investor akan memanfaatkan tanah tersebut dengan cara menyewakannya dan mendapatkan penghasilan pasif berupa uang sewa.

Kemudian seiring berjalannya waktu, maka harga tanah tersebut akan bertumbuh nilainya, dan pada saat pensiun nanti, tanah tersebut akan diuangkan.